Tapi cita-cita tersebut seakan sangat jauh untuk dijangkau, karena letaknya yang beribu-ribu kilometer jauhnya dari Indonesia, tentu saja transportasi menuju sana tidak gampang dan murah. Jadi ceritanya masih memendam asa, apalagi portofolio dan kemampuan finansial saya backpacking ke luar negeri jauhnya baru sebatas Bangkok, itupun baru dimulai tahun 2013 silam. Cuma bisa kalem karena merasa masih terlalu jauh panggang dari api.
Jreng... Kemudian di bulan september 2014, muncullah postingan promo racun itu. Bagaimana tidak, untuk tiket pesawat Qatar Airways rute KUL-IST-CGK untuk keberangkatan bulan Mei 2015 cuma dibanderol 1391 MYR! (sekitar 5,1 juta ; kurs MYR saat itu 3700). Seketika jantung berdegup kencang, nafas naik turun, keringat dingin *lebay*. Inikah waktunya? Inikah masanya? Bahkan setelah dicek malah lebih murah kalau turunnya di bandara Sabiha Gokcen (SAW) bisa dapat 4,8 juta. Aaaaakkkk. Galau kawan, tapi entah kenapa karena tidak tersedia untuk keberangkatan bulan April (awal musim semi di Turki) maka promo tersebut dengan ikhlas saya relakan. Let it goooo...Let it goooo... Tapi tentu saja keinginan saya ke Turki makin menggebu-gebu karena satu hal yang pasti, tiket promo murah itu ada pemirsah!
Promo Racun!!! |
Semenjak itu tiap hari kerjaan cuma ngecek tiket ke Istanbul yang murah lewat SkyScanner tongue emoticon . Uhlalaaa pucuk dicinta ulam pun tiba! Beberapa hari berlalu saya iseng-iseng cek multicity untuk rute ke Istanbul. Dan ketemulah yang paling murah, Emirates rute KUL-IST-SIN seharga 5,5 juta. Dan itu juga tersedia untuk bulan April 2015! Bahagia dooonngg. Eits, bentar dulu, kok ini dialihkan ke website lain sih (ebookers.com), terpercaya gak nih? Apa cuma tipu-tipu semata? *galau lagi*. Ada kalik 5 hari mikirin dulu kevalidan itu website. Googling sana sini emang gak ada review negatif soal ebookers. Nanya kawan-kawan BD lain belum banyak yg menggunakan agen travel yang berkantor di UK ini. Akhirnya tetap mengambil resiko, dengan bismillah, tiket diissued untuk keberangkatan minggu kedua April 2015 menggunakan kartu kredit dengan total dalam poundsterling senilai £ 278.30 (kurs saat itu 1 GBP = 19.900). Sekitar 10 menit kemudian saya mendapatkan email masuk dari ebookers tanda tiket sudah confirmed. Belum bisa bernafas lega, saya langsung coba retrieve booking di website Emirates. Taraaa bookingannya muncul. Lega rasanya. *minum adem sari*. Tiket udah ditangan, dan memang masih 6 bulan lagi berangkatnya. Tapi tidak serta merta saya bisa santai. Yah namanya juga pejalan mandiri, apa-apa ya mesti urus sendiri. Kalau mau gampang noh ikut tour & travel banyak :p. Langsung saya riset lebih jauh soal Turki.
Detail Penerbangan Menuju Turki |
Sebentar, masuk Turki perlu pakai Visa gak sih? Ternyata Indonesia menjadi salah satu negara yang dimudahkan warga negaranya untuk masuk ke negara Turki. Untuk visa turis bisa pilih dengan 2 cara, apply secara online atau apply pada saat kedatangan di bandara Turki (VOA). Saran saya lebih baik apply secara online saja. Selain karena menghemat waktu ketimbang mengurus dan antri lagi nantinya, cara ini juga lebih praktis karena visa langsung bisa dicetak dan biayanya juga lebih murah hanya USD 25 (USD 35 kalau VOA per 1 Mei 2014). Untuk apply online kita tinggal meluncur saja masuk ke https://www.evisa.gov.tr/en/ , pilih waktu kedatangan, isi data diri sesuai paspor dan lakukan pembayaran. Untuk pembayaran tidak harus dengan kartu kredit, karena saya coba bisa dengan kartu Debit Visa milik salah satu bank di Indonesia. Setelah pembayaran sukses tak berapa lama kita akan mendapat Visa Turki yang bisa langsung diunduh. Simpel kan?
Daftar biaya kepengurusan E-Visa dan VOA Turki |
3 langkah mudah untuk apply online Visa Turki! |
Visa Turki yang bisa langsung diunduh setelah proses apply online selesai |
Bagusnya jalan mandiri atau ikut tur aja ya ke Turki? Yah kalo horang kaya yang ingin santai dan nyaman selama perjalanan silahkan pergi dengan menggunakan tur & travel. Ada yang murni tur ke Turki saja dan bisa juga dikombinasi dengan umroh. Tapi jelas siap juga untuk merogoh kocek lebih dalam. Bisa jadi biaya yang dikeluarkan akan 2x lipatnya biaya yang dikeluarkan apabila jalan secara mandiri. Eits, tapi jangan salah. Ada beberapa destinasi wisata di Turki yang akan sangat sulit dilakukan dengan mandiri, bisa karena akses transportasi lokal yang susah ataupun karena memang tempat wisatanya mengharuskan kita datang dengan grup. Jadi salah satu caranya bisa dengan ikut tur yang diadakan agen lokal di Turki saja. Jadi tentu saja rekomendasi saya tetap berangkat dengan secara mandiri saja.
Mau kemana aja emang di Turki? Ini yang paling bikin pusing. Turki itu sangat luas dan semua kotanya sangat menarik untuk dikunjungi. Mulai dari Istanbul yang merupakan kota terbesar yang kaya akan sejarah dan budaya, Keunikan Pamukkale yang terdapat situs warisan UNESCO, Antalya dengan wisata airnya, hingga Cappadocia yang juara akan keindahan landskap-nya yang luar biasa. Dan saya hanya punya waktu 10 hari efektif selama di Turki :(. Setelah browsing sana-sini, tambah ini kurangi itu, maka saya putuskan hanya jalan dengan rute Istanbul-Bursa-Selcuk-Pamukkale-Cappadocia-Istanbul. Moda transportasi pindah antarkotanya bisa dengan ferry/bus/pesawat. Provider busnya cukup banyak antara lain Metro Turizm, Suha, Kamil Koc, dll. Untuk jadwal dan rutenya bisa dicek di website masing-masing provider bus. Beli tiket bisa on the spot di otogar (terminal) bus, asal tidak mepet dengan keberangkatan sih masih bisa dapat. Saat bus dalam perjalanan penumpang akan beberapa kali dibagikan cemilan.
Peta Negara Turki |
Tinggal dimana selama di Turki? Well, jangan manja, masjid banyak kok #eh. Tenang aja, mulai dari hostel dengan bunk bed harga 150ribuan/orang, apartemen, hotel dari tanpa bintang sampai banyak bintang dengan harga jutaan/malam juga tersedia. Terlebih di kota-kota besar semacam Istanbul dan Ankara jelas banyak tetapi harganya memang sedikit lebih mahal dari kota lain. Bisa booking di berbagai penyedia layanan penginapan yang ada. Rata-rata hostel sudah menyertakan sarapan dalam harga yang tertera. Mau lebih hemat ya kalau ada kenalan/host yang bersedia menampung. Tips hemat akomodasi bisa juga dengan ambil bis malam untuk pindah antar kota, jadi gak mikir lagi untuk penginapan.
Gimana dengan urusan duit? Mata uang apa yang berlaku di Turki? Walau wilayahnya ada yang masuk ke benua Eropa, karena Turki belum bagian dari Uni Eropa jadinya mereka masih punya mata uang lokal yang bisa dibanggakan, Lira. Tapi untuk metode pembayaran baik itu di pasar, hotel, dan tempat wisata ada juga yang bisa menerima USD atau Euro. Tetapi bagusnya tukar saja ke Lira karena mata uangnya diterima di semua tempat. Berhubung di Indonesia sulit mencari money changer yang menyediakan Turkish Lira, jadi bisa bawa USD/Euro dari Indonesia dan nanti silahkan tukar di money changer di Istanbul yang ratenya bagus banyak di sekitaran Grand Bazaar. Atau opsi kedua bisa dengan tarik tunai menggunakan kartu ATM di mesin ATM yang berlogo visa/mastercard yang banyak terdapat di Istanbul. Waktu itu saya dikenakan charge sebesar Rp. 25.000 setiap kali penarikan (Kartu ATM Mandiri di Mesin ATM Garanti #rhyme). Jadi untuk menghemat biaya penarikan bisa tarik tunai langsung dengan jumlah yang besar sesuai keperluan.
Keliatannya persiapannya begitu mulus yah. Tetapi ada beberapa kejadian lumayan bikin geger yang sempat bikin mood berangkat sedikit terganggu kala itu. Mulai dari yang simpel macam reschedule AirAsia tujuan KL dan kurs dollar yang makin hari makin naik, sampai yang lumayan bikin cemas pas jatuhnya QZ8501, bom bunuh diri di Istanbul, hingga kasus puluhan WNI yang “menghilangkan” diri di Turki. Apalagi yang terakhir tuh asli bikin cenat-cenut pake bawa-bawa ISIS kan ya. Tapi yang namanya tekad udah bulat ya mau gimana lagi. Semua sudah diserahkan kepada yang di atas. Alhamdulillah eksekusinya berjalan dengan lancar walau itinerary ada yang banyak diimprovisasi karena kondisi di lapangan. Kalau dipikir—pikir saya sangat bersyukur bisa cepat berangkat ke Turki sebelum krisis terhadap dollar ini dimulai. Mengingat kurs dollar kok ya makin hari makin tinggi dan kondisi ekonomi saat ini yang sedang susah sepertinya banyak maskapai yang jarang lagi melakukan promo yang terhitung murah, dan biaya akomodasinya tentu saja sekarang menjadi lebih mahal.
So... sudah bersiap ke Turki? :p